Intan's Faboulus

iNtaN

Rabu, 07 Mei 2008

Akses Internet di Pocket PC: Browsing Tanpa Pulsa GPRS

PDA Phone dirancang guna mendukung mobilitas dari penggunanya. Itulah sebabnya PDA yang memiliki fasilitas ponsel mengandalkan koneksi GPRS untuk mengakses Internet dari mana pun selama sinyal tidak hilang. Tapi perlu diingat, koneksi GPRS dengan tarif flat sudah sulit didapatkan. Terpaksa Anda harus menggunakan Internet dengan tarif per kilobyte. Tentunya, dengan GPRS ini biaya yang Anda keluarkan akan sangat besar. Coba saja hitung, dengan asumsi tarif Rp25/KB, jika situs yang Anda buka berukuran 100 KB termasuk gambar, berarti Anda harus membayar Rp2.500. Itu baru satu halaman. Bagaimana kalau Anda keasikan browsing berjam-jam atau malah mengunduh file? Padahal tidak selamanya Anda bisa mengakses Internet di luar. Ada kalanya Anda mengakses Internet dari rumah, atau kantor yang sudah memiliki koneksi Internet. Selama Anda berada di tempat-tempat tersebut, sebenarnya Anda bisa menghemat penggunaan GPRS yaitu dengan memanfaatkan koneksi Internet yang ada di PC. Inilah caranya. 1. Instal program Microsoft ActiveSync di PC lalu hubungkan PDA dengan PC melalui kabel data atau cradle yang disertakan bersama paket penjualan PDA Phone. 2. Ketuk [Start] > [Settings] pada Pocket PC Anda. 3. Di jendela Settings, ketuk tab [Connections] lalu ketuk ikon [Connections]. 4. Ketuk menu [Add a new modem connection] yang berada di bawah My Work Network. 5. Masukkan nama koneksi sesuai dengan yang Anda inginkan pada kolom Enter a name for the connection:. 6. Pada combo box Select a modem, pilih [Hayes Compatible on COM1:]. 7. Ketuk [Next]. 8. Masukkan angka 1 untuk kolom Enter the number exactly as it should be dialed. 9. Ketuk [Next] sekali lagi. 10. Di halaman selanjutnya, User name, Password, dan Domain, diminta. Kosongkan semua kolom tersebut dan akhiri dengan mengetuk tombol [Finish]. 11. Sekarang Anda akan dibawa ke halaman awal setting koneksi. Pilih [Set up my proxy server] dan beri tanda [This network connects to the Internet]. 12. Apabila Anda terhubung ke Internet melalui proksi, Anda harus menandai [This network uses a proxy server to connect to the Internet] dan isikan alamat IP proksi pada kolom Proxy server:. Konfirmasikan perubahan pengaturan dengan mengetuk [ok]. 13. Agar semua program dalam Pocket PC dapat menggunakan koneksi Internet dari jaringan lokal, ketuk tab [Advanced], ketuk [Select Networks] dan ketuk [My Work Network] untuk combo box Programs that automatically connect to the Internet should connect using:. 14. Ketuk [ok]. 15. Untuk mulai mengaktifkan koneksi Internet, ketuk [Manage existing connections] yang terdapat pada tab [Tasks]. 16. Ketuk dan tahan nama koneksi yang telah Anda buat pada langkah ke 4 di atas, lalu ketuk [Connect]. 17. Sekarang Anda sudah bisa langsung mengakses Internet dari Pocke PC. Steven Andy Pascal steven@tabloidpcplus.com by juvegirl sumber:pcplus:07-08-2006

Sinopsis

Butterfly berkisah tentang tiga orang sahabat, Vano (Andhika Pratama), Tia (Poppy Sovia), dan Desi (Debby Kristi). Karena dari awal sudah cukup dekat dengan Tia, lama-kelamaan timbul sikap protektif dari diri Desi terhadap Tia. Tia sendiri jatuh cinta pada Vano, namun Vano justru menunjukkan ketertarikan pada Desi. Dengan alasan untuk menjaga persahabatan mereka, Desi meminta Tia untuk berjanji agar mereka bertiga tetap menjadi sahabat tanpa adanya unsur-unsur cinta.

Cerita mulai berkembang pada saat Desi menginginkan mereka mengadakan perjalanan keliling Jawa sebagai perayaan ulang tahunnya yang ke-20. Dan di dalam perjalanan tersebut, sedikit demi sedikit mulai terbuka kenyataan yang selama ini tersembunyi.

Judul : Dengan Semangat Berkobar: Nasionalisme dan Gerakan Pemuda di Indonesia, 1918-1930
Judul Asli: Een koel hoofd en een warm hart: Nationalisme, Javanisme en Jeugdbeweging in Nederlands-Indiƫ, 1918-1930
Penulis : Hans van Miert
Penerjemah : Sudewo Satiman
Penerbit : Hasta Mitra, Pustaka Utan Kayu, KITLV, Cetakan I, April 2003
Tebal : xxxiv+636 halaman.
Harga : Rp 70.000

BUKU ini menuturkan hasil penelitian Hans van Miert, seorang sejarawan kelahiran Veghel, Belanda, yang memperdalam pengetahuannya mengenai sejarah Hindia Belanda di Jurusan Sejarah pada Katholieke Universiteit Nijmegen. Di sini digambarkan gerakan etnik dan pemuda di Hindia Belanda sebelum lahir kesepakatan nasionalisme Indonesia yang diperjuangkan oleh kelompok nasionalis Indonesia moderat, sekalipun mendapat tentangan dari pemerintah kolonial, gerakan radikal dan ciri regional masing-masing kelompok.

Buku yang terdiri dari 12 bab ini dibuka dengan latar belakang sosial dan budaya kaum nasionalis di Jawa dan Sumatera berikut pembentukan dan perkembangan awal nasionalisme di Hindia Belanda. Penulis lebih banyak membahas kelompok nasionalis Indonesia di Jawa dan Sumatera, seperti Jong Java, Jong Sumatra, Boedi Oetomo, dan Comite voor het Javaans Nationalisme yang dikenal sebagai kelompok nasionalis Indonesia moderat, kelompok yang ingin mencapai Indonesia Merdeka melalui kerja sama dengan pemerintah kolonial.

Hal yang menarik dalam buku ini seperti yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer dalam sambutan buku ini adalah kelengkapan dokumentasi dan pustaka rujukan dalam catatan kaki yang memperjelas sejarah nasionalisme dan gerakan pemuda di Indonesia. (YOG/Litbang Kompas)